Selasa, 17 September 2013

cedera kepala



Definsi
Cedera kepala adalah suatu gangguan traumatic dari fungsi otak yang disertai atau tanpa disertai perdarahn interstitial dalam substansi otak tanpa diikuti terputusnya kontiunitas otak.

Etiologi
Cedera kepala bisa disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas,terjatuh,kecelakaan industry,kecelakaan olahraga,luka pada persalinan.

Patofisiologi
Adanya cedera kepala dapat mengakibatkan gangguan atau kerusakan struktur misalnya kerusakan pada parenkim otak,kerusakan pembuluh darah,perdarahan edema,ganguan biokimia otak seperti penurunan adenosine triposfat dlam mitokondria,perubahan permeabilitas vaskuler
Patofisiologi cedera kepala ada dua yaitu cedera kepala primer dan sekunder
Cedera kepala primer merupakan suatu proses biomekanik yang dapat terjadi secara langsung saat kepla terbentur dan member dampak cedera jaringan otak.pada cedera kepala sekunder terjadi akibat cedera primer:hipoksia,iskemia,perdarahan.
Perdarahan serebral menimbulkan hematom misalnya pada epidural hematoma yaitu berkumpulnya darah antara lapisan periosteum tengkorak dengan durameter,subdural hematom diakibatkan berkumpulnya darah pada ruang dura meter dengan subarahnoid dan intracerebral hematom adlah berkumpulnya darah pada jaringan serebral.
Kematian pada cedera kepala banyak disebabkan karena hipotensi karena gangguan pada outoregulasi ketika terjadi gangguan autoregulasi akan menimbulkan hipoperfusi jaringan serebral dan berakhir pada iskemia jaringan otak,karena otak sangat sensitive terhadap oksigen dan glukosa.

Klasifikasi cedera kepala
1.      Bedasarkan kerusakan otak.
a.       Komosio serebri(gegar otak): gangguan fungsi neurologic ringan tanpa adanya kerusakan struktur otak,terjadi hilangnya kesadaran kurang dari 10menit atau disertai amnesia retrograde,mual,muntah,nyeri kepala.
b.      Kontusio serebri(memar): gangguan fungsi neurologic disertai kerusakan jaringan otak tetapi kontinuitas otak masih utuh,hilangnya kesadaran lebih dari 10menit.
c.       Laserasio serebri: gangguan fungsi neurologic disertai kerusakan otak yang berat dengan fraktur tengkorak dan terbuka massa otak terkelupas ke luar dari rongga intraknial.
2.      Bedasarkan berat ringannya.
a.       Cedera kepala ringan:jika nilai GCS antara 15-13,dapat terjadi kehilangan kesadaran kurang dari 30menit,tidak terdapat fraktur tengkorak,konstusio atau hematom.
b.      Cedera kepala sedang : jika nilai GCS antara 9-12,hilangnya kesadaran antara 30menit sampai dengan 24jam,dapat disertai fraktur tengkorak,disoriensi ringan.
c.       Cedera kepala berat : jika GCS antara 3-8 hilang kesadaran lebih dari 24 jam,biasanya disertai kontusio,laserasi atau adanya hematom,edema serebral.

Tanda dan gejala
a.       Keluarnya cairan serebrospinalis atau cairan lain dari hidung (rhinorrhae ) dan telinga (ottohoe)
b.      Kerusakan saraf cranial.
c.       Perdarahan dibelakang membrane timpani
d.      Ekimosis pada periorbital.
Jika terjadi basiler,kemungkianan adanya gangguan saraf cranial dan kerusakan bagian dalam telinga.sehingga kemungkinan tanda dan gejala.
a.       Perubahan tajam penglihatan karena versus optikus.
b.      Kehilangan pengedaran karena kerusakan pada neelinga nervus autiotirius.
c.       Dilatasi dan hilangnya kemampuan pergerakan beberapa otot mata karena kerusakan nervus okulomotirius
d.      Paresis wajah karena kerusakan nervus fasialis
e.       Vertigo karena kerusakan otolith dalam telinga bagian dalam
f.       Nistagmus karena pada sistem vestibular
g.      Warna kebiruan dibelakang telinga diatas mastioid(battle sign)

encephalitis



Definsi
Encephalitis adalah peradangan pada jaringan otak dan meningien yang dapat disebakan oleh bakteri,virus,jamur dan parasit.encephalitis bakteri bisa masuk melalui fraktur tengkorak.sedangkan virus melalui gigitan serangga,nyamuk(arbo virus) yang kemudian masuk kedalam susunan saraf melalui peredaran darah.
Patofisiologis
Virus atau antigen lainnya masuk kedalam susunan saraf melalui peredaran darah,saraf perifer atau saraf cranial,menetap atau berkembang biak menibulkan proses peradangan.kerusakan pada myelin pada akson dan white matter dapat pula tejadi.reaksi peradangan juga mengakibatkan perdarahan,edema,nekrosis yang selanjutnnya dapat terjadi peningkatan tekanan intracranial.kematian dapat terjadi karena adanya herniasi dan tekanan intracranial.
Etiologi
1.      Arbovirus : masuk ke tubuh manusia melaui gigitan nyamuk dan serangga.massa inkubasi anta 5-15 hari
2.      Enterovirus : termasuk dalam arbovirus adalah poliovirus,herpes zoster,enterovirus disamping dapat menimbulkan encephalitis dapat pula mengakibatkan penyakit mumbs(gondongan)
3.      Herpes simpleks : merupakan penyebab meningitis yang sangat mematiakan diamerika utara
4.      Amuba : amuba naegliria dan acanthamoeba,keduanya ditemukan di air dan dapat masuk melalui mukosa mulut saat berenang
5.      Rabies : massa inkubasi bermiggu-minggu atau bulan bulan
6.      Jamur : fungus blastomyces dermatitidis,biasanya menyerang pria yang bekerja diluar rumah.tempat masuknya melalui paru paru dan lesi pada kulit

Untuk mengetahui penyebabnya perlu pemeriksaan bakteriologik dan viruslogik pada specimen feses ,sputum,serum darah,atau cairan serebrodpinalis yang harus diambil pada hari hari pertama
Tanda dan gejala
1.      Nyeri kepala,fotobia,nyeri sendi,leher,pinggang
2.      Kesadaran menurun,mengamuk
3.      Vomitus,demam
4.      Deficit neurologic,kelumpuhan saraf cranial
5.      Adanya tanda tanda iritasi serebral
6.      Peningkatan tekananan intracranial
7.      Kejang,tremor,aphasia.

Komplikasi
1.      Retardasi mental
2.      Kejang
3.      Demensia
4.      Paralisis
5.      Kebutaan

Test diagnostic
1.      Pemeriksaan cairan serebrospinalis
a.       Analisis jumlah sel darah putih,merah dan kadar protein
b.      Kultur cairan serebrospinalis adanya mikroorganisme
2.        CT Scan dan MRI :kemungkinanan adanya perdarahan dan edema serebri,abses otak

Penatalaksanaan
1.      Penatalaksanaan umum:
a.       Pencegahan dan control peningkatan tekanan inttrakrnial
b.      Kepatenana respirasi
c.       Support nutrisi
d.      Keseimbangan cairan dan elektrolit
e.       Rehabilitasi
2.      Penatalaksanaan pengobatan
a.       Vidarabine: untuk encephalitis karena herpes simpleks
b.      Amphotericin B(fungizone),sulfadiazine,miconozole,rifampin untuk amuba encephalitis
c.       Glucocorticosteriod:dexamethasone
d.      Anticonvulsant:phenytoin(dilantin)
e.       Analgetik : acetaminophen
f.       Dieuretik osmotic : manitol.