LAPORAN PENDAHULUAN
ASKEP PADA KLIEN DENGAN ACUTE MYOCARDIAL
INFARCTION
I.
DEFINISI
Acute Myocardial Infarction adalah
ketidakseimbangan antara kebutuhan dan ketersediaan oksigen pada miokard.
Jika aliran darah ke miokard berkurang 80-90 % secara
tiba-tiba maka akan terjadi iskemi, kemudian berlanjut menjadi nekrosis. Infark dapat menyebabkan kematian jaringan
yang irreversibl.
Peran oksigen pada miokard dibutuhkan
pada saat aktivitas preload dan afterload, kontraksi jantung, dan denyut
jantung .
Jenis-jenis MCI
:
·
Infarct
transmural : infark pada seluruh lapisan dinding ventrikel; anterior, inferior
dan posterior.
·
Infarct
subendocardial : pada lapisan superfisial
II.
ETIOLOGI
Coronary arterial Disease, diantaranya :
·
Atherosclerosis
pembuluh darah arteri coroner
·
Trombus yang
pecah
·
Trombosis
·
Oklusi pembuluh
darah
Faktor resiko :
·
Hiperkolesterolemia
·
Hipertensi
·
Merokok
·
Contributing
factor : umur, hereditas, aktivitas, obesitas, intoleransi glukosa dan perilaku
stress
III.
PATHOFISIOLOGI
IV.
KOMPLIKASI
1. Distress psikologis ( denial, cemas )
2. Disritmia (pada 72-96 % klien dengan MCI akut):
ventrikel disritmia, sinus bradikardi, gangguan konduksi, disritmia
supraventrikular.
3. Congestive Heart Failure dan edema paru
4. Syok kardiogenik
5. Perikarditis
6. Komplikasi nekrosis miokard: aneurisma, VSD
7. MCI berulang, setelah 6 tahun, pria 23 %, wanita 31 %
8. Sindroma Dressler (Perikarditis lanjut), karena
autoimun
9. Emboli paru, sekunder dari phlebitis kaki, trombosis
vena, atrial flutter, fibrilasi
V.
MANIFESTASI KLINIK
1. Nyeri akut pada dada kiri yang menjalar ke lengan ,
punggung dan dagu kiri
2. Terjadi secara tiba-tiba disertai atau tanpa penyebab
yang jelas, biasanya terjadi pada pagi hari.
3. Nyeri dada hanya bisa berkurang dengan pemberian
opioids ( morphin )
4. Lamanya nyeri 30 menit atau lebih
5. Sering disertai dengan gejala seperti : mual,
daphoresisi, dyspnea, cemas dan takut, disritmia, palpitasi, pusing.
VI.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Elektrokardiogram :
·
Perubahan EKG
yang terlihat selama fase akut :
·
Biasanya T dan ST
normal setelah fase akut.
·
Prognosa infark
pada dinding inferior lebih baik pada dinding anterior sebab ventrikel kanan
tidak begitu mempengaruhi fungsi pompa jantung.
2. Enzim jantung :
·
Infark,
mengeluarkan enzim jantung
·
Waktu antara
pengeluaran enzim sampai ke aliran darah ditentukan oleh; besar kecilnya
molekul, aliran darah dan limfe
·
CPK ( Creatinin
Phospokinase ), meningkat 4 jam setelah nyeri dada, puncaknya pada 12-24 jam,
dan normal kembali dalam 48-72 jam.
·
LDH ( Lactat
Dehydrogenase ) , meningkat pda 8-12 jam setelah nyeri dada, puncaknya pada 3-4
hari, dan normal kembali dalam 10-14 hari.
·
SGOT ( Non
spesifik )
3. Test laboratorium : lekosit, elektrolit, glukosa,
faktor pembekuan
4. Ro thorax : CTR
5. Echocardiogram
VII. PENETALAKSANAAN
MEDIS
1. Trombolitik
Efektif 80-90 % pada infark akibat thrombus. Jenis : tissue Plasminogen Activator,
Sterptokinase, Urokinase. Pemberian
dilanjutkan dengan Heparin sodium dan aspirin dalam 5-7 hari.
2. PTCA ( Percutaneous Transluminal Coronary Angioplasty
)
Teknik mengembangkan balon di arteri koroner yang
mengalami stenosis untuk memperbaiki aliran darah koroner bagian distal
3. Directional Coronary Atherectomy
Mengiris dan membuang plak ateroma, mengatasi
kelemahan PTCA, yaitu restenosis dan penutupan yang tiba-tiba.
4. Intracoronary Stent
Mengurangi resiko penutupan yang tiba-tiba dan
mempertahanakan kepatenan.
5. Laser Ablasi
Menghilangkan plak ateroma.
6. Beta adrenergic blocker
7. Calsium Antagonist
VIII. PENGKAJIAN
IX.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
- Gangguan rasa nyaman : nyeri b.d. tidak adekuatnya perfusi jaringan miokard
- Penurunan COP b.d. ganggaun elektrik, struktur, dan mekanik
- Intoleransi aktivitas b.d. penurunan suplai oksigen jaringan miokard
X.
INTERVENSI
KEPERAWATAN
1. Penghilangan Nyeri Dada :
-
Kolaborasi dokter
dan perawat
-
Vasodilator dan
obat anti koagulan
-
Pantau nyeri dada
-
Oksigen 2-4
ltr/mnt kanul
-
Kaji tanda vital
lebih sering selama merasakan nyeri
-
Istirahat fisik
ditempat tidur posisi fowler
-
EKG 12 lead
sesuai indikasi
-
Instruksikan
pasien untuk memberitahu staf tentang nyeri selanjutnya
2. Memperbaiki Fungsi Respirasi
:
-
Kaji pernapasan
teratur dan teliti : takipnea, ortopnea.
-
Perhatikan status
volume cairan
-
Anjurkan pasien
bernapas dalam
-
Merubah posisi
tidur kekanan & kekiri bila serangan akut tidak terjadi
3. Meningkatkan Perfusi
Jaringan adekuat
-
Periksa suhu dan
denyut nadi perifer
-
Monitor irama
jantung
-
Minimalkan
konsumsi oksigen jantung dengan lingkungan yang tenang
4. Pengurangan Kecemasan
-
Bina hubungan
saling percaya
-
Beri kesempatan
pasien berbagi rasa
-
Beri pasien
merasa diterima
-
Jelaskan tentang
lingkungan, semua prosedur dan peralatan yang dipakai pasien.
-
Libatkan keluarga
dalam perawatan pasien.
-
Kolaborasi
pemberian sedatif sesuai kebutuhan
-
Gunakan waktu
yang tepat dalam menggali perasaan pasien
DAFTAR
PUSTAKA
Eliastam, M., Sternbach, G.,
& Bresler, M. (1998). Buku saku :
Penuntun
kedaruratan
medis. ( edisi 5 ). Jakarta ; EGC.
Hudak & Gallo.(1994). Critical care nursing : a holistic approach.
(7th
edition). Lippincott : Philadelphia..
Thelan, et.al. (1994). Critical care nursing ; Diagnosis and
management.
(2nd
edition). St. louis
; Mosby Company.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar